MojowarnoNEWS ; Lasem - Memaksimalkan pemanfaatan system informasi desa (SID) bagi desa-desa di Kabupaten Rembang, terus digalakkan. Minggu ini, tiba giliran Kecamatan Lasem, Rembang menjadi destinasi berikutnya setelah satu minggu sebelumnya di Kecamatan Sarang.
Sebanyak 20 admin SID di Kecamatan Lasem, berkumpul di Balaidesa Ngemplak. Pada Kamis, (14/12/2023). Pukul 09.00 wib. Masing-masing desa mengirim satu orang admin-nya guna belajar bareng dan berbagi cerita kesuksesan penerapan Smart Village di Desa Mojowarno.
Fahrurrohim, Koordinator Desa Digital Rembang, sekaligus admin SID Desa Mojowarno. berbagi pengalaman dan suka-duka membangun digitalisasi desa.
Berawal di tahun 2018 dengan bergabungnya menjadi perangkat desa, dan melihat keprihatinan di Desa yang masih menerapkan pola manual dalam bidang pelayanan. Muncullah ide-gagasan bagaimana pelayanan yang mudah dan murah dapat dinikmati oleh warga.
Selain kemudahan, juga sekaligus menata ‘data desa’ yang selama ini hanya tersaji dalam bentuk laporan dan cetak manual semata yang berjajar rapi di almari arsip. Lain halnya dengan digitalisasi desa.
Dengan didukung pemanfatan teknologi informasi, digitalisasi data desa pelan tapi pasti mulai terbentuk. Selain mempermudah peng-arsipan, tata kelola pemerintah dapat menjadi lebih efektif dan efisien. Bisa dari mana dan kapan saja data itu dubutuhkan, dapat tersaji secara realtime di sistem informasi desa (SID).
Bintek ini merupakan kali kedua, setelah kurang lebih 5 bulan sebelumnya dilakukan kegiatan yang sama dan tahap perkenalan. Kali ini, tahap serius untuk memulai langkah step by step dalam mengelola website desa dengan baik.
Antusiasme peserta sangat luar biasa, hingga tak terasa 3 jam lebih beragam materi berlangsung, dan tetap semangat.
Input yang utama dilakukan yakni, data kependudukan, dilanjut data keuangan guna memenuhi standar layanan informasi public, dan juga artikel berita serta upload Perdes, Perkades Desa.
Dengan diadakannya kegiatan seperti ini, diharapkan akan sesering mungkin dilakukan. Karena control dan continue dalam menata data desa, harus tetap dibutuhkan.
Di tahun anggaran 2024 seluruh desa bersepakat mengganggarkan premium, guna pemanfaatan SID yang maksimal. Dengan berlangganan sebesar 1 juta, Desa dapat menikmati beragam fitur lengkap yang dibutuhkan desa. Hal ini selain dapat memudahkan dan juga membantu dalam mengelola dengan baik data desa dan tata Pemerintahan. Semangat Berdesa, Desa adalah Lumbung Data Nasional.[]