MojowarnoNEWS, Mojowarno – Pemerintah Desa Mojowarno kehadiran tamu istimewa pada Senin pagi (23/5/2022), yakni Wakil Bupati Rembang, Mochammad Hanies Cholil Barro’, dalam acara “Ngobrol Santai” bareng Wabup.
Acara yang dikemas dengan santai ini, diadakan untuk mengetahui sejauh mana konsep “Smart Village” yang selama ini sudah di terapkan di Desa Mojowarno. Karena di Kabupaten Rembang, baru Desa Mojowarno saja yang berani dan gerak cepat dalam penerapan konsep “Smart Village” ini.
Dalam kesempatan tersebut Wabup Hanies mendengar penjelasan admin Sistem Informasi Desa (SID), Fahrurrohim tentang penerapannya di Desa Mojowarno. Baik dari sisi teknis dan juga inovasi apa saja yang sudah dilakukan.
Fahrurrohim menjelaskan, konsep “Smart Village” Mojowarno ini lebih ke mengemas website Desa di laman https://mojowarno-rembang.desa.id, dengan domain dari Dinas Kominfo Kabupaten Rembang, menjadi sebuah sistem informasi yang ideal, sesuai apa yang diharapkan oleh Kementrian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.
Semua informasi yang dibutuhkan masyarakat, tersajikan dalam satu platform berupa portal SID. Informasi Laporan Keuangan Desa, Peta perencanaan Pembangunan, Lapak UKM, info penerima bantuan, dan lain-lain semuanya tersaji di web desa.
Selain melalui Web Desa, Mojowarno juga menyediakan Anjungan Mandiri Desa yang di beli dengan menggunakan APBDes 2022. Dimana dengan anjungan ini, masyarakat dapat melakukan pelayanan cukup dengan membawa KTP El dan di Tempelkan pada anjungan yang ada, dan tanpa perlu kehadiran Perangkat Desa disitu.
Anjungan mandiri ini bisa juga dimanfaatkan warga untuk mengecek bantuan sosial warga, mengecek kartu KIS PBI, informasi keuangan Desa, progres pembangunan di Desa serta informasi lainnya yang dibutuhkan oleh warga termasuk mengurus surat pengantar akan menikah, surat pengantar untuk usaha, atau surat domisili hingga aduan warga.
Ada pula terdapat layanan Chatbot 24 jam non stop yang bisa melayani warga via Telegram, untuk mereka yang ingin mengetahui persyaratan pelayanan yang disediakan di Desa.
Cukup dengan menginstal di gawai/HP masing-masinga aplikasi Telegram, kemudian “Search” “Pemdes Mojowarno” maka akan muncul pop-up layanan yang dicari. Pilih informasi yang diinginkan, lalu “tekan” maka akan muncul informasi yang diinginkan.
“Warga bisa menggunakan Anjungan Desa Mandiri dengan memanfaatkan KTP Elektronik. Bisa juga menikmati layanan dari rumah via Handphone, baik berbasis mobile app, atau pakai google crhome, tanpa harus datang ke kantor desa untuk mengajukan surat layanan kependudukan. Jadi, layanan 24 jam kami bisa melayani, pagi harinya tinggal datang langsung ke Kantor Desa, dan ambil suratnya, ” terangnya.
Setelah konsep “Smart Village” ini di terapkan di Desa, viewer pengunjung setiap hari rata- rata yang mengakses web https://mojowarno-rembang.desa.id ada 1000 –an lebih. Saat ditanya kunci suksesnya penyajian layanan tersebut, Fahrurrohim menjelaskan yakni dengan adanya komunikasi yang baik antara Pemdes dan warga serta admin yang mau belajar dan menata data desanya.
Acara berlanjut dengan Gus Wabup melihat dan menjajal sendiri layanan Anjungan Mandiri yang ada dan melakukan taping menggunakan KTP El salah satu warga, melihat sisi dalam dari layanan apa saja yang bisa di dapat dari anjungan tersebut.
Setelah melihat, Gus Wabup sangat meng apresiasi. Apa yang dilakukan Mojowarno dapat mendukung visi misinya bersama Bupati H.Abdul Hafidz untuk menjadikan Rembang sebagai Smart City atau Kota Pintar.
“Nanti kalau ini benar-benar jalan, sistemnya udah oke, efeknya sudah kemana-mana. Karena digitalisasi ini merupakan suatu kebutuhan mutlak dan harus kita lakukan terutama dalam pelayanan,” ungkapnya.
Wabup berharap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait bisa mendorong agar “Smart Village” Mojowarno ini bisa ditiru Pemdes lainnya.
“Mulai dulu dari Kaliori, yang paling dekat sini seperti Desa Tambak Agung, Dresi Kulon dan Sambiyan. Tiga desa terdekat ini bisa mencontoh terlebih dulu,” imbuhnya.
Menurut Wabup jika biaya yang dikeluarkan untuk keperluan Mojowarno “Smart Village” besar, itu hal wajar. Namun semua itu terbayarkan dengan manfaat yang didapatkan oleh warga dan Pemdes itu sendiri.[]