MojowarnoNews, Mojowarno – Program pendataan berbasis Desa, telah dimulai. Hal ini menandai awalnya input data langsung dari Desa dengan program Pendataan SDGs Desa.
Namun tahukah kita apa SDGs Desa itu? Dan bagaimana sesungguhnya hasil yang ingin di dapat dari kegiatan pendataan SDGs Desa ini? Nah berikut gambaran sekilas tentang SDGs Desa.
SDGs Desa adalah pembangunan total atas desa. Seluruh aspek pembangunan yang digagas PBB sejak pendirian hingga kini diterapkan, seluruh warga desa harus menjadi pemanfaatnya, tidak ada yang terlewat. Dan, kemajuan tiada akan berhenti, melainkan berkelanjutan bagi generasi-generasi mendatang.
Tentunya hal ini disesuaikan dengan khasanah dan kearifan lokal yang ada didesa dan wilayah masing-masing, yang mana masyarakat indonesia adalah yang heterogen, terdiri dari berbagai macam suku dan budaya yang berbeda-beda.
Dengan SDGs Desa ini nantinya diharapkan dapat mewujudkan Desa tanpa kemiskinan, tanpa kelaparan, layak mendapatkan air bersih dan sanitasi yang sehat.
Berenergi bersih dan terbarukan, serta infrastruktur dan inovasi yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat desa setempat.
Dari sisi output, Warganya menjadi sehat dan sejahtera, dapat menerima dan mengakses pendidikan dengan baik dan berkualitas, serta peran serta perempuan dalam berbagai bidang dapat ditingkatkan.
Pertumbuhan ekonomi dapat tumbuh dengan merata bagi masyarakat, dengan disertai pemenuhan konsumsi dan produksi pangan lokal, serta memberikan kesadaran akan menjaga kelestarian lingkungan agar tetap terjaga.
Dalam SDGs Desa yang di gagas oleh Menteri Desa, Tranmigrasi, dan Desa Tertinggal, Abdul Halim Iskandar, ini memiliki 18 tujuan khas yang disesuaikan dengan kelembagaan desa yang dinamis dan budaya, yang adaptif dan disesuaikan dengan tipologi masyarakat di Indonesia.
Ke 18 goals atau tujuan yang akan di tuju, adalah :
- Desa Tanpa Kemiskinan, diksi dipilih daripada no povertyatau mengakhiri kemiskinan. Ikon tabungan jago menunjukkan kekhasan warga desa untuk mengakhiri kemiskinan dengan memulai tabungan meskipun ditabung di dalam rumah.
- Desa Tanpa Kelaparan, diksi dipilih daripada zero hungeratau mengakhiri kelaparan. Ikon bakul nasi menandai terbebasnya warga dari kelaparan, karena sudah bisa makan nasi yang menjadi persentase pengeluaran terbesar keluarga-keluarga di desa saat ini.
- Desa Sehat dan Sejahtera, diksi dipilih daripada good health and wellbeingatau kesejahteraan yang baik dan kesejahteraan. Ikon detak jantung yang bermakna kehidupan disusun lebih manusiawi dengan menambahkan tangan manusia.
- Pendidikan Desa Berkualitas, diksi dipilih daripada quality educationatau pendidikan bermutu. Ikon warga desa membaca, yang ditandai warga bercaping, merujuk pada pendidikan seumur hidup melalui keberlanjutan membaca informasi terbaru.
- Keterlibatan Perempuan Desa, diksi dipilih daripada gender equalityatau kesetaraan gender, karena menunjukkan persoalan yang lebih dominan di desa untuk mencapai kesetaraan gender ialah peningkatan keterlibatan perempuan. Ikon serupa dengan SDGs.
- Desa Layak Air Bersih dan Sanitasi, diksi dipilih daripada clean water and sanitationatau akses air bersih dan sanitasi. Ikon kendi berisi air lebih dikenal khalayak desa, yang menandai akses terhadap air minum yang layak.
- Desa Berenergi Bersih dan Terbarukan, diksi dipilih daripada affordable and clean energyatau energi bersih dan terjangkau. Ikonnya merujuk pada energi bersih dan terbarukan yang bisa dipraktekkan di desa, berupa pembangkit listrik dari kincir angin.
- Pertumbuhan Ekonomi Desa Merata, diksi dipilih daripada decent work and economic growthatau pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi. Ikon pertumbuhan ekonomi diletakkan pada warga desa bercaping agar terasa lebih dekat pada lingkungan desa.
- Infrastruktur dan Inovasi Desa sesuai Kebutuhan, diksi dipilih daripada industry, innovation, and infrastructureatau infrastruktur, industri dan inovasi. Ikon jalan yang sangat panjang merefleksikan kebutuhan khas desa nusantara, di mana selama ini dana desa juga diarahkan sesuai kebutuhan pembangunan 121 ribu km jalan tersebut.
- Desa Tanpa Kesenjangan, diksi dipilih daripada reduced inequalitiesatau mengurangi ketimpangan. Ikon timbangan yang sejajar antar penduduk desa bercaping mengindikasikan kesejahteraan yang merata, sehingga warganya berdiri sejajar satu sama lain.
- Kawasan Permukiman Desa Aman dan Nyaman, diksi dipilih daripada sustainable cities and communitiesatau kota dan komunitas yang berkelanjutan. Ikon rumah khas di desa dengan lingkaran tidak terputus menandai permukiman desa yang terus lestari atau berkelanjutan.
- Konsumsi dan Produksi Desa Sadar Lingkungan, diksi dipilih daripada responsible consumption and productionatau konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab. Ikon berupa warga desa membuang sampah ke tong sampah yang terseleksi, karena lebih jelas menunjukkan pengumpulan sampah terpilah, agar digunakan lembaga bank sampah untuk diolah kembali menjadi barang produktif.
- Desa Tanggap Perubahan Iklim, diksi dipilih daripada climate actionatau penanganan perubahan iklim. Karena, iklim merujuk pada kondisi regional sampai global, sehingga peran utama desa bukan terutama menanganinya, melainkan tanggap melakukan mitigasi perubahan iklim. Ikon kebebasan anak-anak bermain air hujan menunjukkan iklim yang terjaga, sehingga menyehatkan bagi manusia, bahkan bagi anak-anak sekalipun.
- Desa Peduli Lingkungan Laut, diksi dipilih daripada life below wateratau menjaga ekosistem laut. Ikon nelayan desa menebar jalan di pesisir yang dangkal mengilustrasikan ekosistem lautan yang terjaga sehingga mudah untuk menjala ikan.
- Desa Peduli Lingkungan Darat, diksi dipilih daripada life on landatau menjaga ekosistem darat. Ikon sawah yang subur hingga membuahkan padi bernas menandai lingkungan yang tetap terjaga kelestariannya.
- Desa Damai Berkeadilan, diksi dipilih daripada peace, justice, and strong institutionatau perdamaian, keadilan, dan kelembagaan yang kuat. Ikon kentongan menandai desa yang aman, damai, dan berkeadilan.
- Kemitraan untuk Pembangunan Desa, diksi dipilih daripada partnership for the goalsatau kemitraan untuk mencapai tujuan. Ikon hubungan antara warga dan pihak-pihak lain menekankan kemitraan yang berguna.
- Kelembagaan Desa Dinamis dan Budaya Desa Adaptif, tambahan untuk menunjukkan kekhasan pembangunan desa Indonesia. Ikon pembangunan desa sesuai mandat menyusun prioritas pembangunan desa kepada Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi.
Dengan adanya 18 tujuan ini, maka tentunya dibutuhkan data yang akurat dan akuntable langsung dari sumbernya, yakni tingkat Desa itu sendiri. Dengan cara input data berbasis Desa, yang langsung terkirim ke database SID Kemendes.
Sebagai ikhtiar bersama, dengan adanya pendataan langsung Desa ini, diharapkan nantinya dalam merumuskan kebijakan dan pembangunan di Desa dapat terarah dan berkelanjutan. Demi tercapainya Desa yang Maju dan Berdaya saing yang tinggi, serta mampu memberikan kesejahteraan yang merata bagi masyarakat.
Untuk Desa Mojowarno, Pendataan akan dilaksanakan mulai 1 April hingga 30 Mei 2021. Yang melibatkan berbagai elemen, dari tingkat Desa hingga RT serta kelembagaan dan relawan.
Pendataan nantinya akan menyasar kepada individu, keluarga serta masyarakat. Oleh karenanya, Masyarakat dihimbau dapat membantu serta memberikan informasi yang benar. Demi turut mensukseskan program SDGs Desa tahun 2021 ini. []
Ayo!!! SUKSESKAN pendataan SDGs Desa 2021, dari Desa untuk Indonesia.
Diolah : Dari berbagai sumber.