[KBR|Warita Desa] Kesal, tanaman padinya rusak diserang hama tikus, puluhan petani dari dua Desa di Jombang, Jawa Timur, beramai-ramai melakukan pembasmian terhadap hama pengerat itu.
Metode gropyokan secara manual dengan pengasapan atau pengemposan ini berlangsung di dua Desa yakni Desa Sentul Kecamatan Tembelang dan Desa Kedungpapar Kecamatan Sumobito. Alhasil, ribuan ekor tikus berukuran dewasa berhasil ditangkap para petani.
Ketua Kelompok Tani asal Desa Kedungpapar, Basuki Rahmat, mengatakan, hama tikus ini menyerang tanaman padi sejak masa penbenihan. Tikus tersebut memakan dan menggerogoti batang padi sehingga gagal tumbuh dan mati. Akibatnya, tanaman padi tidak bisa tumbuh subur dan sempurna seperti tahun lalu.
"Jadi kalau malam mungkin tidak bisa. Kemarin kita coba malam gropyokan hasilnya tidak optimal. Yang diserang tanaman (padi) yang baru tanam dan dari pembenihan itu digerogoti, dikerat oleh tikus," terangnya kepada KBR, Sabtu (11/1/2020).
Basuki menambahkan, di desanya ada ratusan hektare persawahan atau tanaman padi yang diserang hama pengerat ini. Dia yakin, hama tersebut juga menyerang di seluruh wilayah Jombang.
Sejauh ini para petani sudah mencoba berbagai cara untuk membasmi hama tikus ini. Mulai dari memasang umpan hingga menggunakan peralatan khusus. Namun, cara ini tak cukup efektif mengurangi serangan.
"Yang efektif ya cara manual ini, kita langsung sasar lubang-lubang yang jadi sarangnya," imbuhnya.
Dengan peralatan seadanya, pentungan dan sabit, warga kemudian langsung memukul tikus-tikus yang keluar sesaat setelah lubang persembunyiannya diasapi. Para petani berharap, ada upaya dari Pemerintah untuk membasmi hama tikus ini agar tidak membuat mereka mengalami kerugian.
"Harapan kami Pemerintah punya langkah untuk membasmi hama tikus ini, sebab kami kewalahan. Kalau hanya dengan cara gropyokan, ini pun sudah paling efektif," pungkasnya.
Oleh :Muji Lestari
Editor: Rony Sitanggang
Rubrik Berita ini, adalah hasil kerjasama website desa mojowarno dengan jaringan berita KBR68H Jakarta, yang dipublikasikan secara merata di seluruh Indonesai. Sehingga isi dan konten yang ada, sepenuhnya menjadi tanggung jawab dari KBR68H.