[KBR|Warita Desa] Sekitar seribu pelajar di Kota Banda Aceh dari tingkat SD, SMP, dan SMA mengikuti Simulasi Evakuasi Mandiri bencana gempa dan tsunami di Museum Tsunami, Aceh, Jumat (29/11/2019).
Kegiatan ini merupakan bagian dari festival Sekolah Aman Bencana 2019 yang diprakarsai Yayasan Khadam Indonesia dan Dinas Pendidikan Aceh.
Rizki Wan Oktabina selaku Ketua Pelaksana menjelaskan, kegiatan ini bertujuan melatih kesiapsiagaan siswa saat menghadapi bencana gempa dan tsunami di sekolah tanpa didampingi guru.
"Kita hanya membagikan skenarionya, kemudian mereka melakukan sendiri sesuai skenario. Yang pasti, kita samakan jam, tadi pagi jam 9.30 WIB itu sirine berbunyi pengganti gempa, kemudian jam 9.40 WIB sirine berbunyi lagi itu pertanda perintah untuk melakukan evakuasi," papar Rizki, Jumat (29/11/2019).
Lomba Evakuasi Bencana
Latihan evakuasi gempa dan tsunami ini juga diperlombakan demi memacu sekolah-sekolah agar melatih kesiapsiagaan siswanya secara mandiri.
"Kalau untuk pendampingan sekolah kan kita cuma mampu satu atau dua sekolah, dan sebagian besar itu tidak berkelanjutan. Maka kita ubah paradigmanya, kita buatkan kompetisi," jelas Rizki.
Tim juri dalam lomba evakuasi ini berasal dari perwakilan Magister Ilmu Kebencanaan Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) dan Tsunami and Disaster Mitigation Research Center (TDMRC) Unsyiah.
Oleh : Alfath Asmunda, Adi Ahdiat
Editor: Agus Luqman
Rubrik Berita ini, adalah hasil kerjasama website desa mojowarno dengan jaringan berita KBR68H Jakarta, yang dipublikasikan secara merata di seluruh Indonesai. Sehingga isi dan konten yang ada, sepenuhnya menjadi tanggung jawab dari KBR68H