[KBR|Warita Desa] Puluhan gajah liar merusak tanaman milik petani Desa Seumanah Jaya, Kecamatan Rantau Peureulak, Kabupaten Aceh Timur. Satwa liar yang memasuki pedesaan terpencil itu terdeteksi dalam 2 kelompok, yaitu berjumlah 6 dan 20 ekor.
Kepala Seksi Konservasi Wilayah I Lhokseumawe BKSDA Aceh, Kamarudzaman mengatakan, sudah mengerahkan tim gajah jinak dan pawang untuk mengusir gajah itu dengan cara penggiringan. Kata dia, penghalauan dengan penggiringan terpaksa dilakukan lantaran gajah liar tidak pergi usai diusir menggunakan cara tradisonal mercon dan petasan.
”Sebenarnya bukan sulit. Ketika Kita giring, habitatnya relatif semakin sempit. Sementara dia (gajah-red) bermain didaerah relatif datar, bukan pegunungan. Itulah permasalahan yang sebenarnya, rumahnya makin hari-makin kecil kemana dia mau lari?” Kata Kamarudzaman kepada KBR, Rabu (20/11).
Kepala Seksi Konservasi Wilayah I Lhokseumawe BKSDA Aceh, Kamarudzaman menambahkan, sejumlah gajah jinak itu didatangkan dari Conservation Respon Unit (CRU) Serbajadi dan Pusat Latihan Gajah (PLG) Saree. Ia berkata, BKSDA sempat kewalahan melakukan pengusiran terhadap gerombolan satwa liar di Aceh Timur tersebut.
”Kita belum tahu data kerusakan tanaman jagung di sana. Tim lagi mendata dan fokus lakukan penghalauan di lokasi,” tuturnya.
Oleh : Erwin Jalaludin
Editor: Rony Sitanggang
Rubrik Berita ini, adalah hasil kerjasama website desa mojowarno dengan jaringan berita KBR68H Jakarta, yang dipublikasikan secara merata di seluruh Indonesai. Sehingga isi dan konten yang ada, sepenuhnya menjadi tanggung jawab dari KBR68H