[KBR|Warita Desa] Menteri Koordinator bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan membantah isu yang menyebutkan Pulau Komodo di Kepulauan Nusa Tenggara akan ditutup. Menurutnya, pemerintah bukan menutup akses pulau destinasi wisata unggulan itu. Namun, hanya akan menjadikannya wisata eksklusif, sekaligus sebagai tempat penelitian komodo (veranus komodoensis) di dunia.
“Kita ingin menata Pulau Komodo itu menjadi seperti pilihan lokasi wisata turis, ya destinasi eksklusif, jadi seperti di Afrika itu kan ada tempat burung, selain wisata. Di sana itu kan panjangnya komodo bisa sampai 3,1 sampai 3,3 meter, sudah kayak Dinosaurus. Nah, di situ mau dibikin research center,” ujar Luhut di kantornya, Jumat (11/10/2019).
Luhut membenarkan, jika nantinya biaya masuk ke Pulau Komodo akan menjadi mahal karena memang eksklusif dengan berbagai fasilitas, termasuk akan dibuatnya hotel atau penginapan yang nyaman dan mewah. Terkait adanya masyarakat asli di Pulau Komodo, ia mengatakan, pemerintah akan mengatur supaya penduduk asli tidak terusir dan menjafi bagian dari pegawai yang bekerja di obyek wisata eksklusif Pulau Komodo.
"Dengan mempekerjakan penduduk asli, akan mendongkrak kesejahteraan masyarakat," ujar Luhut.
Lebih lanjut Luhut mengatakan, segala upaya untuk mengembangkan Pulau Komodo itu dilakukan demi menjaga kekayaan dan kelestarian alam serta satwa Indonesia. Apalagi, Pulau Komodo telah dimasukkan dalam kategori keajaiaban dunia. Namun menurut Luhut, masyarakat tidak perlu khawatir jika ingin melihat Komodo Indonesia dengan harga terjangkau, masih bisa mendatangi Pulau Rinca, tak jauh dari Pulau Komodo. Karena di pulau itu, juga terdapat habitat Komodo yang masih asri.
Selain Pulau Komodo, menurutnya pemerintah juga berencana untuk mengeksklusifkan cagal alam Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) yang secara administratif terletak di dua provinsi, Aceh dan Sumatera Utara. Leuseur merupakan salah satu Kawasan Pelestarian Alam di Indonesia seluas 1.094.692 hektar, dan menjadi cagar alam serta budaya terbesar di dunia.
Oleh : Dwi Reinjani
Editor: Fadli Gaper
Rubrik Berita ini, adalah hasil kerjasama website desa mojowarno dengan jaringan berita KBR8H Jakarta, yang dipublikasikan secara merata di seluruh Indonesai. Sehingga isi dan konten yang ada, sepenuhnya menjadi tanggung jawab dari KBR8H