[KBR|Warita Desa] Pemerintah berencana menaikkan harga tiket masuk Pulau Komodo dari kisaran ratusan ribu rupiah menjadi US$1.000 atau sekitar Rp14 juta per wisatawan.
Menurut Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, kebijakan itu diambil demi membatasi jumlah wisatawan di area konservasi.
"Orang yang mau melihat sesuatu yang luar biasa, ya, dia harus mau bayar mahal," kata Menko Luhut di Jakarta, seperti dilansir Antara, Rabu (2/10/2019).
Menurut Luhut, nantinya pengelola Pulau Komodo hanya akan menyiapkan 50 ribu tiket masuk per tahun untuk membership premium, yang masa berlakunya 12 bulan.
Luhut juga mengungkap Pulau Komodo bakal dikelola pengusaha pariwisata dari luar negeri.
"Sudah kita approach, (pengusaha pariwisata) yang punya pengalaman mengelola Afrika. Dari Amerika, sepertinya. Sudah bicara ke saya, di Washington. Saya mau kontak mereka hari ini atau besok," kata Luhut.
Rencana penaikan harga Pulau Komodo ini juga sudah didukung penuh oleh Presiden Jokowi.
"Kalau nggak mampu bayar, nggak usah ke sana (Pulau Komodo),” kata Presiden di sela-sela kunjungannya ke Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, Kamis (11/7/2019).
Pulau Komodo Eksklusif untuk Turis Asing?
Menurut Statistik Wisatawan Mancanegara 2018 dari BPS, rata-rata turis asing mampu mengeluarkan uang sebesar US$1.220 atau sekitar Rp17 juta per orang per kunjungan.
Berdasar data tersebut, rencana penaikan harga tiket Pulau Komodo menjadi US$1.000 atau sekitar Rp14 juta itu tergolong murah untuk turis asing.
Tapi, lain halnya dengan wisatawan domestik. Menurut Statistik Wisatawan Nusantara 2018, rata-rata pelancong lokal hanya mampu mengeluarkan uang sekitar Rp366 ribu sampai Rp2,3 juta per orang untuk berlibur atau rekreasi.
Dari angka statistik itu, rencana penaikan tiket Pulau Komodo jadi Rp14 juta jauh di atas jangkauan rata-rata warga Indonesia.
Menko Luhut belum menjelaskan apakah nanti akan ada pembedaan tarif bagi wisatawan mancanegara dan domestik atau tidak.
Jika "harga premium" itu diberlakukan mutlak untuk semua wisatawan, Pulau Komodo bakal jadi kawasan wisata yang didominasi turis asing.
Oleh : Adhi Ahdiat
Editor: Agus Luqman
Rubrik Berita ini, adalah hasil kerjasama website desa mojowarno dengan jaringan berita KBR8H Jakarta, yang dipublikasikan secara merata di seluruh Indonesai. Sehingga isi dan konten yang ada, sepenuhnya menjadi tanggung jawab dari KBR8H.