Mojowarno;- Mulai 5 April 2020 ini Pemerintah mengharuskan kepada masyarakat untuk memakai Masker ketika berada di luar rumah. Hal ini dikarenakan jumlah penyebaran virus corona dengan tanpa gejala/OTG merupakan kasus terbanyak di Indonesia.
Dengan menggunakan masker, masyarakat dapat mencegah penularan dari virus agar tidak cepat menyebar.
Melalui orang dengan tanpa gejala (OTG), kita sulit mengetahui siapa saja yang sudah terinfeksi virus ini. Karena tidak dapat dilihat secara kasat mata.
Himbauan ini diwajibkan bagi mereka yang mengharuskan diri beraktifitas diluar saja, Untuk mengenakan masker. Boleh dari bahan kain, maupun yang telah beredar banyak dipasaran.
Hal ini diungkapkan oleh Juru bicara penangan covid-19, Achmad Yurianto dalam konferensi pers di Kantor BNPB Minggu (5/4/2020).
“Sesuai hasil penelitian, masker kain dapat menangkal virus sebesar 70%. Dengan demikian masyarakat diharapkan, untuk tetap jaga jarak, saat berada dikeramaian. Minimal jarak satu sampai dua meter dengan individu lain. Dan apabila tidak ada kepentingan yang mendesak di luar, sebaiknya tetap tinggal dirumah”. Ungkapnya di kantor BNPB pada Minggu (5/4/2020).
Senada dengan ini, imbauan juga datang dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), untuk mengurangi resiko penyebaran virus corona (covid-19) ini. Agar setiap warga yang kerluar rumah, untuk mengenakan masker.
Pun tak ketinggalan presiden Jokowi dalam rapat terbatasnya, yang disampaikan memalui sambungan via skype bersama dengan beberapa menteri terkait dan juga tim satgas covid-19.
“Kita ingin setiap warga yang harus keluar rumah, wajib memakai masker.” Kata Jokowi dalam ratas via online bersama tim penangan covid-19.
Untuk itu jokowi meminta agar semua jajarannya memastikan stok masker tetap tersedia. Untuk mengantisipasi kelangkaan di masyarakat.
Sebagaimana diketahui, stok masker sudah langka di pasaran. Semenjak merebaknya virus corona di Indonesia mewabah di awal tahun ini.
WHO menyarankan agar penggunaan masker hanya oleh mereka yang sakit, petugas medis, dan bagi mereka yang merawat orang sakit.
Sedangkan masyarakat umum, dapat memanfaatkan atau membuat masker secara mandiri dari bahan kain. Agar ketersediaan masker bagi petugas medis, dapat diprioritaskan.
Demikian diungkap oleh Direktur Eksekutif program darurat kesehatan WHO, Dr. Michael Ryan, sebagaimana dikutip pada laman South China Morning Post, pada Sabtu (4/4/2020).[]